Bandung – Beberapa waktu lalu di Bandung muncul unjuk rasa dari Mahasiswa dan Aktivis Papua di Jalan Merdeka, dari depan Kodam III Siliwangi hingga Gedung Merdeka. Aksi tersebut menuntut tentang kejadian dugaan Penganiayaan warga Sipil oleh TNI di Papua. Di samping menyuarakan isu tersebut, mereka juga mengusung Isu Kemerdekaan yang kerap kali diangkat dalam setiap aksi mereka seperti halnya dalam diskusi hari ini tanggal 1 Mei sebagai peringatan Hari Aneksasi yang menjadi cikal bakal penjajahan di Papua bagi kelompok Pro Kemerdekaan.
Menanggapi hal tersebut dari sudut pandang yang berbeda, Salah satu tokoh Bandung yang tidak mau disebutkan namanya berbicara tentang Mahasiswa Papua di Bandung yang mengganggap bahwa Mahasiswa Papua di Bandung adalah saudara kita bagian dari Indonesia yang perlu kita rangkul selayaknya saudara.
“Mereka (Mahasiswa Papua) itu juga Indonesia dan kita sebagai bangsa yang besar harus saling menjaga dan mengasihi terhadap sesama,” ujarnya.
Contohnya pada awal bulan Maret 2024, muncul sikap kepedulian dari Polda Jawa Barat melalui Direktorat Intelkam Polda Jawa Barat nampak memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk organisasi Mahasiswa Papua Yapen Waropen (Imayawa) yang berdomisili di Bandung. Ulang Tahun yang Ke -7 dirayakan dengan kegiatan Family Gathering.
“Kegiatan seperti inilah yang dapat mendekatkan kita kepada saudara-saudara kita mahasiswa Papua dan mengenalkan bahwa Bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan sesama anak bangsa.” ungkapnya.
“Saya selaku masyarakat Sunda juga terenyuh dengan salah satu anak Papua yang pandai dan Fasih berbahasa Sunda. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka (Mahasiswa Papua) bisa berbaur dengan kami masyarakat Sunda dan tidak membatasi dan mengeksklusifkan diri sebagai suku Papua,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan