Jakarta – Ketua Umum Komite Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK), Salim turut menyoroti kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan tersangka eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Pasalnya, di tengah bergulirnya kasus ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri justru diterpa isu pemerasan kepada SYL sapaan Mentan tersebut.

Salim mengaku tidak heran dengan adanya tuduhan yang kerap diarahkan ke lembaga antirasuah disaat lembaga tersebut menangani kasus korupsi, terutama yang melibatkan pejabat negara.

Salim selaku Aktivis mahasiswa pun mengatakan bahwa di zaman dulu, ada peristiwa dimana pimpinan KPK dituduh membocorkan dokumen ESDM (lalu senyap). Sekarang dituduh memeras dan ini disampaikan dengan konfrensi pers resmi kepolisian dinamakan ‘corruptor fight back’ atau minimal ‘serial cicak buaya’.

“Lalu setelah itu, lobby gedung KPK RI penuh demonstrasi dan pimpinan KPK menjadikan kantor mereka sebagai markas perjuangan melawan para koruptor yang sedang ingin mematikan KPK. Tidak ketinggalan semua ikat kepala bertulis ‘LAWAN!’. Bahkan, aksi demo dilakukan berbulan-bulan, sampai presiden turun tangan ‘menyelamatlan KPK’. Begitulah seterusnya berjilid-jilid,” tuturnya dalam keterangan kepada awak media pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Tapi sekarang, Salim melihat kalau pimpinan KPK tidak membuat bantahan apapun. Bukan masalah institusi dan akhirnya perkaranya tidak terbukti. Sebaiknya tetap demikian, gejolak kecil sebagai pertanda kita masih hidup di alam kebebasan. Siapa menabur angin akan menuai badai. Salim meminta KPK tak goyah di tengah adanya laporan dugaan pemerasan oleh SYL terhadap Firli Bahuri.

“Harapan saya, KPK jangan goyah oleh rumor tersebut yang dalam penilaian saya masih harus diuji kebenarannya di pengadilan,” kata Salim.

Salim berharap semua pihak agar menggunakan asas praduga tak bersalah dalam laporan dugaan pemerasan tersebut.

Dia menjelaskan sejak KPK berdiri dan menjalankan fungsi, tugas dan kewenangan yang dimiliki memang tidak lepas dari gangguan yang datang dari para koruptor dengan berbagai modus.

“Sejak periode sebelumnya, para pimpinan KPK memang kerap digoyang isu, ya sampai sekarang. Tetapi menurut pandangan saya, periode Pak Firli ini justru relatif solid,” ucap Salim.

Terkait rumor pemerasan itu, Salim menyebutkan justru inilah tantangan bagi KPK untuk terus bergerak maju dan harus melalui ujian tersebut.

Diketahui, KPK tengah mengusut tiga cluster kasus dugaan korupsi di Kementan. Penyidikan kasus korupsi tiga cluster ini menyeret nama Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka. Korupsi tiga cluster yang diduga dilakukan SYL, yakni pemerasan dalam jabatan, penerimaan gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). KPK menggunakam Pasal 12 huruf e UU Tipikor dalam menjerat Syahrul Yasin Limpo terkait pemerasan dalam jabatan.

Namun, di tengah bergulirnya kasus ini, Ketua KPK Firli Bahuri justru diterpa isu pemerasan kepada Syahrul Yasin Limpo. Dugaan itu diketahui saat muncul surat pemanggilan terhadap sopir Syahrul Yasin Limpo oleh Kepolisian di Polda Metro Jaya.

Dalam surat itu, sopir Syahrul Yasin Limpo bernama Heri diminta menemui penyidik pada Senin 28 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB di ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Adapun maksud panggilan untuk memberikan klarifikasi terkait dengan kasus yang sedang ditangani oleh Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Temukan juga kami di Google News.