Jakarta – Gerakan Umat Islam Kaffah mengingatkan masyarakat Dusun Pematang Besaro Desa Teluk Raya, Kec. Kumpeh, Muaro Jambi agar tidak dimanfaatkan oleh penumpang gelap dalam menggelar aksi demonstrasi pemblokiran jalan yang justru mengganggu ketertiban umum.
“Jangan-jangan demo pemblokiran jalan warga di Jambi ada yang tunggangi, harus dilacak ini aktornya. Pasti ada yang mengarahkan warga untuk bikin settingan pemblokiran jalan dengan kemasan pengajian. Mungkin aja ada caleg-caleg ikutan cawe-cawe komporin isu tersebut, ada kepentingan terselubung. Apalagi sekarang tahun politik, warganya yang lebih paham kondisinya disana,” tegas aktivis Gerakan Umat Islam Kaffah Choirul, hari ini.
Lebih lanjut, dia juga berpesan kepada masyarakat sekitar agar bisa mematuhi aturan dalam berdemonstrasi. Dan ia tak mempermasalahkan kegiatan demo tersebut karena hak setiap warga negara dan dilindungi oleh Undang-undang.
“Silahkan demo tapi ikuti aturan. Kemasan demo dalam bentuk pengajian juga jangan ganggu ketertiban umum, kegiatan ini bisa ganggu pengguna jalan lainnya. Sepakat jika mau ngaji ya ditempat yang layak, kalau ini kan beda konteks. Cuma buat kedok demo saja,” bebernya.
Lebih jauh, Choirul mengutip pernyataan MUI DKI yang pernah mengeluarkan fatwa haram pengajian di jalanan. Katanya, pengajian pada hakikatnya baik, namun bila mengganggu orang lain membuat pengguna jalan menggerutu, menjadi tidak baik.
“Mengaji adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah. Bila mengaji dilakukan dengan cara mengganggu orang lain menjadi tidak baik lagi. Ngaji ya memang di Musholla, Masjid atau dirumah, ada tempatnya yang gak najis,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan