Kaltim – Masyarakat Kecamatan Sepaku yang berada disekitaran Ibukota Negara (IKN) Kaltim mengaku sangat bersyukur atas dipindahkannya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur.

“Kami masyarakat Sepaku kurang lebih mendapatkan nilai lebih dari sebelum-sebelumnya, karena dulu ini kawasan Hutan lalu disulap jadi Ibukota Negara. Ini merupakan langkah kedepan, kalau bahasanya kami dapat durian runtuh lah,” tegas Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sepaku Supian Nur, hari ini.

Kata dia, dibalik durian runtuh itu bagaimana menyikapi pembangunan IKN dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada di sekitar ibukota IKN. Namun, pihaknya akan selalu berpandangan positif dan menyambut baik pembangunan IKN di Kaltim.

“Pastilah dalam perjalanan (pembangunan IKN) dalam hal pembangunan, infrastruktur atau jabatan segala macam karena ini berkaitan dengan sosial masyarakat dapat dibahas dengan diskusi dan kompromi agar menemukan solusi,” jelasnya lagi.

Kemudian hal yang berkaitan dengan jabatan harus menjadi solusi artinya tidak ada sistem KKN yang perlu dihindari. Selama ini, kata dia, bagaimana memberantas (KKN) dalam IKN itu.

“Diupayakan secara terbuka baik media. Harapan kami adalah manfaatkan putra-putri kami yang ada disekitar,” sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Adat Paser Junaidi yang didampingi Ketua Laskar Pertahanan Darmawan alias Iwan mengatakan bahwa suatu kehormatan bagi mereka ketika ditunjuk menjadi tuan rumah. Sehingga, pihaknya menyambut dengan baik sesuatu yang terpayung hukum.

“Tidak mungkin kita menggagalkan malah kita mendorong kemajuan bangsa kita bersama yaitu NKRI. Kami mohon kepada seluruh masyarakat Indonesia agar mensupport pembangunan IKN ini agar bisa terwujud sesuai kenyataan. Semoga putra-putri kami dapat berpartisipasi dalam pembangunan IKN,” sebut Junaidi.

Disisi lain, mereka juga memastikan tidak ambil pusing adanya polemik masalah jabatan dan yang menolak bukan dari masyarakat Dayak secara keseluruhan. Disini, patut diwaspadai adanya aktor atau tokoh yang ada dibelakangnya.

“Kami hanya ingin penduduk / warga setempat bisa dilibatkan dalam berpartisipasi dalam pembangunan IKN,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.