PEKALONGAN – Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, menegaskan Pemerintahan Kota Pekalongan sudah mengizinkan Muhammadiyah menggunakan Lapangan Mataram untuk sholat Idul Fitri 1444 H.

Hal itu menepis adanya tudingan segelintir pihak yang menudingnya bersikap intoleran bahkan radikal karena tidak memberikan izin penggunaan Lapangan Mataram untuk Salat Idulfitri dari Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih untuk 21 April 2023.

“Sore tadi kita sudah rapat lanjutan dengan jajaran Pemerintah, Forkominda dan Pengurus Muhammadiyah Pekalongan dan Takmir Masjid Al-Hikmah yang pertemuan sangat kondusif dan hangat. Demi kondusifitas, kami Pemerintah Kota Pekalongan mengizinkan pada tanggal 21 pada teman-teman Muhammadiyah itu untuk sholat Idul Fitri di lapangan Mataram,” tegas Afzan, hari ini.

Menurut Wali kota yang akrab disapa Aaf ini, kejadian ini membawa hikmah kepada semua dan bisa bersama-sama menjaga kondusifitas Pekalongan dan Indonesia.

“Untuk warga yang menggunakan fasilitas Pemerintah Pekalongan kita izinkan dan Alhamdulillah sudah dan semoga semakin kondusif dan Pekalongan semakin sehat,” ucapnya lagi.

Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan, Pasrum Affandi, mengaku sudah bertemu dengan Aaf untuk melakukan klarifikasi.

“Saya bersama Pengurus Takmir Masjid Al Hikmah barusan silaturahmi dengan Pak Walikota Pekalongan didampingi dengan Kapolres dan Kodim Pekalongan. Dan kami di Kota Pekalongan dan Pemkot sangat luar biasa dan kami berhubungan baik dan kami selalu berkomunikasi. Saya berterima kasih dengan Pak Wali yang menerima berbagai macam selama ini di masyarakat dan semua memahami bahwa kita berdiskusi dengan baik dan beliau sangat legowo sekali,” ungkap Pasrum Affandi.

Dikatakannya, demi kemaslahatan Pekalongan dan nasional yang walaupun diluar ada kehebohan tapi selalu menjaga silahturahmi dan demi menjaga kondusifitas secara nasional.

Pihaknya berharap lebaran bisa bersama-sama, dan bersyukur kegiatan sholat Idul Fitri bisa terselengggara pada tanggal 21 April nantinya.

“Luar biasa memberikan kami untuk digunakan dan kami sangat mendukung. Karena prinsipnya kita ini semua adalah keluarga dan semua memberikan masukan. Kita merasa sebagai teman dan keluarga besar, berharap selesai dan tidak ada lagi, untuk diluar Pekalongan dimohon dimengerti. Harmonis kita dan tidak ada masalah,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.