Jakarta – Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak masuk angin dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Formula E.
Trubus menilai lembaga antirasuah itu kalau berhadapan dengan Pemprov DKI tidak punya taring keberanian dari dulu. Trubus juga mengaku pesimis karena KPK melempem dan nampak masuk angin dalam mengusut kasus Formula E.
“Kalau lihat melempem, masuk angin. Karena political will nya lemah. Semua udah dipanggil, dari Ketua DPRD DKI, semua yang terlibat, buktinya juga ada semua. Tapi kan persoalannya ya itu tadi,” ucapnya, hari ini.
Trubus mengatakan sangat mungkin KPK mendaparkan tekanan luar biasa dari pihak tertentu yakni agar kasus dugaan korupsi mobil balap listrik tersebut berhenti ditengah jalan dan tak naik ke penyidikan.
“Sangat mungkin. Jadi tekanannya luar biasa. Jadi kalau dikatakan nggak terpengaruh kekuasaan manapun itu menurut saya nggak bisa dipercaya. Ya tendensius,” katanya.
Dikatakannya, ketika diselenggarakan Formula E dengan jumlah anggaran yang begitu besar, dan tidak ada dampai ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.
“Keuntungannya kan nggak ada. Itu jelas merupakan satu bentuk perilaku koruptif sebenarnya. Tapi semua kewenangan kan di KPK. KPK ini yang menyelidiki juga nggak sungguh-sungguh, saya lihat itu cuma permainan politis doang. Nggak punya keberanian,” jelasnya.
Selain itu, Trubus menuturkan bahwa ada upaya Nasdem menyelamatkan Anies dari jurang Formula E dengan gerak cepat mendeklarasikan Anies sebagai Capres pilihan Nasdem.
“Jadi kenapa Anies itu belum selesai langsung diselamatkan Pencapresan nasdem. Karena kan sejak semula dugaan kuat ke sana. Tapi cuma Nasdem aja yang urung Anies, parpol lain masih membaca nggak berani mengusung,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan