Jakarta – Aliansi Gerakan Amankan Muhaimin Iskandar (AGAMIS) menggelar aksi 411 didepan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (4/11/2022).
Massa aksi yang mengenakan pakaian khas santri dan sarungan tersebut membawa alat peraga berupa poster berisi tuntutan aksi dan kardus durian sebagai simbol mendukung langkah KPK untuk menelisik kembali kasus-kasus yang diduga melibatkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, salah satunya adalah kasus Durian Gate.
“Gerakan aksi 411 hari ini adalah upaya mendukung KPK untuk menuntaskan kasus kardus durian yang diduga melibatkan Cak Imin. Juga sebagai kode menolak lupa kasus-kasus Cak Imin lainnya,” tegas Koordinator Aksi Lukman.
Mereka tampak melakukan aksi teatrikal makan durian dan ada aktivis yang mengenakan topeng tikus menebarkan uang-uangan, sebagai simbol koruptor yang masih berkeliaran diluar.
“Kami akan terus kawal kasus kardus durian ini hingga tuntas sampai koruptornya dijembloskan ke hotel prodeo,” katanya.
Menurutnya, kode dari pimpinan KPK ini menjadi momentum tepat untuk membongkar kasus kardus durian tersebut. Pihaknya menyakini upaya tersebut akan didukung semua elemen masyarakat dan memberikan apresiasi kepada KPK yang berani membuka lagi PR lama yang belum tuntas.
Para pendemo mendesak KPK agar konsisten atas komitmennya sebagai lembaga negara dengan motto Berani, Jujur dan Hebat serta tidak tebang pilih pada pejabat publik dalam pemberantasan korupsi.
“Kasus itu sudah menguap di Persidangan, pastinya berkas di KPK masih tersimpan rapi jadi tinggal eksekusi saja,” ujarnya.
Massa AGAMIS juga menggelar aksi diam sekaligus makan durian di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kerbangkitan Bangsa (PKB).
Aksi tersebut digelar untuk menyindir Muhaimin Iskandar atau Cak Imin atas kasus “kardus durian” saat menjabat Menakertrans.
Dalam kasus dugaan suap pengucuran Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) itu, komisi antirasuah berhasil menangkap dua tersangka.
Keduanya ialah Sekretaris Direktorat Jendral Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans, Dadong Irbarelawan.
Di lokasi aksi, para demonstran menggelar sebuah spanduk dan meletakkan dua buah durian. Sejurus kemudian, tanpa basa-basi mereka membuka durian tersebut dan memakannya.
“Aksi diam menyantap durian hari ini sebagai peringatan agar rakyat tidak melupakan kasus kardus durian. Durian yang kita makan sebagai simbol kasus duriangate yang pernah dilakukan operasi senyap oleh KPK,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan